Jumat, 25 Januari 2013

Materi Penelitian

PENGERTIAN DAN LANGKAH-LANKAH PENELITIAN
            Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif.  Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi dan data yang akurat tentang sesuatu yang diteliti. Hasil penelitian dapat disampaikan dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Hasil penelitian yang disampaikan secara lisan biasanya disajikan sebagai penjelas atas proses penelitian dengan kalimat sederhana. Kalimat tersebut harus mudah dipahami termasuk kalimat-kalimat yang ada dalam hasil penelitian tertulis. Hasil penelitian yang berbentuk tulisan ini biasa disebut laporan hasil penelitian.
            Untuk membuat sebuah laporan hasil penelitian, tentunya Anda harus melakukan kegiatan penelitian terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah dan syarat-syarat sebuah penelitian adalah sebagai berikut.
1.       Menentukan objek penelitian, misalnya tanaman jambu, hewan ternak, lingkungan sekitar, karya sastra, dan sebagainya.
2.       Menentukan sisi menarik dari objek penelitian, misalnya tentang zat gizi yang terkandung dalam buah jambu, bisnis ternak yang menggiurkan, ancaman pemanasan global, kritik sosial yang terkandung dalam karya puisi, dan sebagainya.
3.       Pengumpulan data.
4.       Pengolahan data yang meliputi identifikasi serta analisis terhadap data terkumpul dan mengambilan simpulan.
            Berdasarkan uraian tersebut, syarat terpenting dalam sebuah penelitian adalah data. Dari data yang telah dikumpulkan, Anda dapat menemukan banyak hal yang dapat diteliti.

PUBLIKASI HASIL PENELITIAN :
A. Fungsi
  1. Mengembangkan ilmu pengetahuan
  2. Untuk mengukur kemajuan bangsa di bidang tersebut
  3. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi sekaligus solusinya
  4. Dapat diaplikasi
B. Jenis Publikasi
1.              Laporan lengkap (Skripsi, Thesis, Disertasi)
2.              Catatan pendek
3.              Makalah
4.              Monografi (Artikel)
5.              Wujud (Buku)
C. Saluran Publikasi Hasil Penelitian
1.              Melalui media massa
2.              Melalui diskusi
3.              Presentasi (seminar)

JENIS PENELITIAN
A. Berdasarkan jenis datanya
1.      Penelitian kualitatif
2.      Penelitian kuantitatif
B. Berdasarkan Bidang yang diteliti
1.      Penelitian Sosial
Khusus meneliti bidang sosial seperti Masyarakat, Ekonomi, Pendidikan, Hukum, dsb.
2.      Penelitian Eksakta
Khusus meneliti bidang eksakta seperti Matematika, Kimia, Fisika, Teknik, dsb.
C. Berdasarkan Tempat Penelitian
1.      Penelitian Lapangan (field research)
Terjun langsung di lapangan.
2.      Penelitian Kepustakaan (library research)
Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya.
3.      Penelitian Laboratorium (laboratory research)
Dilaksanakan pada tempat tertentu misalnya laboratorium, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan.

D. Berdasarkan Teknik yang digunakan
1.      Survey Research (Penelitian Survei)
Penelitian ini dilakukan dengan cara survei, baik langsung terjun kelapangan maupun dengan cara membagikan kuisioner atau angket.
2.      Experimen Research (Penelitian Experimen)
Ada variabel konstant dan ada variabel yang diubah-ubah guna mengetahui hubungan atau pengaruhnya ataupun dampak yang ditimbulkannya.
E. Berdasarkan Keilmiahan
1.      Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan.
2.      Penelitian non ilmiah
Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah)
Check it out !!!

Rabu, 23 Januari 2013

Cara membaca cepat


Ikutilah petunjuk berikut ini!
  1. Tatap kata kunci yang terdapat di lajur kiri sekejap.
  2. Gerakkan mata ke kanan dengan cepat, temukan kata kuncinya, segera coret.
  3. Jika Anda telah tiba pada kata paling kanan, segera meluncur ke baris berikutnya. Jangan lakukan regresi (mundur)!
  4. Waktu Anda 25 detik.
1.      ampere ampar ember ampere bemper lemper
2.      daya saya maya kaya daya baya
3.      dinamo animo dinamo nama danamon
4.      dioda anoda katoda biota kuota dioda
5.      elko elsa elmo elko elok elma
6.      isolator isotop isobar isometri isolator isolasi
7.      katoda katanya katamu katoda katana kemana
8.      kompresor kompres kompor komputer kompresor komposer
9.      kondensator kondensor kondensator konduktor kompresor kondektur
10.  konduktor kondensor konduktor kondensor kondensator komputer

Mengukur Kecepatan Membaca
Kecepatan membaca dapat diukur dengan rumus berikut ini!
Kecepatan membaca =         Jumlah kata yang dibaca         × 60
                                                Jumlah detik untuk membaca
Misalnya jumlah kata yang dibaca 1.600 kata dalam waktu 3
menit 20 detik (200 detik), maka kecepatan membaca adalah:
1600
            × 60 = 480 kpm (kata per menit)
200

Check it out !!!

Senin, 14 Januari 2013

Membaca Intensif: Membedakan Fakta dan Opini Pada Tajuk Rencana atau Editorial

              Membaca intensif merupakan kegiatan membaca bacaan secara teliti dan seksama dengan tujuan memahaminya secara rinci. Membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis. Tarigan (1990:35) mengutip pendapat Brook menyatakan bahwa, membaca intensif merupakan studi seksama, telaah teliti, serta pemahaman terinci terhadap suatu bacaan. Yang termasuk membaca intensif ini adalah membaca dengan pemahaman.
           
            Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan.
Tajuk rencana mempunyai sifat :
  1. Krusial dan ditulis secara berkala, tergantung dari jenis terbitan medianya bisa harian (daily), atau mingguan (weekly), atau dua mingguan (biweekly) dan bulanan (monthly).
  2. Isinya menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas baik itu aspek sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, hukum, pemerintahan, atau olah raga bahkan entertainment, tergantung jenis liputan medianya.
  3. Memiliki karakter atau konsistensi yang teratur, kepada para pembacanya terkait sikap dari media massa yang menulis tajuk rencana.
  4. Terkait erat dengan policy media atau kebijakan media yang bersangkutan. Karena setiap media mempunyai perbedaan iklim tumbuh dan berkembang dalam kepentingan yang beragam, yang menaungi media tersebut.
      Karena merupakan suara lembaga maka tajuk rencana tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum penulisan tajuk rencana, terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintahan.
            Maka setelah tercapai pokok- pokok pikiran, dituangkanlah dalam sikap yang kemudian dirangkum oleh awak redaksi yang telah ditunjuk dalam rapat. Dalam Koran harian bisanya tajuk rencana ditulis secara bergantian, namun semangat isinya tetap mecerminkan suara bersama setiap jajaran redakturnya. Dalam proses ini reporter amat jarang dilibatkan, karena dinilai dari segi pengalaman serta tanggung jawabnya yang terbatas.
            Karakter dan kepribadian pers terdapat sekaligus tercermin dalam tajuk rencana. Tajuk rencana juga mencerminkan dari golongan pers mana media tersebut berasal. Tajuk rencana pers papan atas (middle-high media) atau pers yang berkualitas misalnya memiliki ciri di antaranya :
  1. Hati-hati
  2. Normatif
  3. Cenderung konservatif
  4. Sedapat mungkin menghindari pendekatan kritis yang tajam.
  5. Pertimbangan aspek politis lebih besar dari aspek sosiologi.
         Namun tajuk rencana dari golongan pers papan tengah ke bawah (middle-low media) berlaku sebaliknya. Ciri tajuk rencana pers papan tengah adalah :
  1. Lebih berani
  2. Atraktif
  3. Progresif
  4. Tidak canggung untuk memilih pendekatan kritis yang bersifat tajam dan “tembak langsung”
  5. Lebih memilih pendekatan sosiologis daripada pendekatan politis
            Perbedaan yang cukup tajam ini karena perusahaan pers papan atas biasanya memiliki kepentingan yang jauh lebih kompleks daripada pers papan tengah ke bawah. Kepentingan yang sifatnya jauh lebih kompleks itulah yang mendorong pers papan atas untuk lebih akomodatif dan konservatif, baik itu dalam kebijakan pemberitaan, serta pernyataan pendapat dan sikap resmi dalam tajuk rencana yang dibuatnya. Itulah konsekuensi logis pers modern sebagai industri padat modal sekaligus padat karya. Kecenderungan perbedaan yang dimiliki oleh pers baik papan atas maupun papan bawah ini juga berlaku universal hampir di semua negara, yang memiliki latar belakang ideology serta kepentingan yang berbeda-beda.
            Pengertian fakta adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Sedangkan opini adalah sesuatu yang kebenarannya masih perlu diuji.
Ciri-ciri fakta:
1.          Benar-benar terjadi
2.          Sifatnya objektif
3.          Waktu, tempat, dan tanggal peristiwa jelas.
4.          Diperkuat dengan angka-angka.
Contoh fakta: 
Produk Blackberry yang sekarang beredar di pasaran Indonesia adalah seri 8520 yang didistribusikan di Indonesia melalui operator seluler XL.
Pada hari Sabtu,  5 Juli 2008,  lima orang pembuat batik mendapat penghargaan dari pemerintah.
            Pendapat atau opini adalah sesuatu yang kebenarannya masih perlu diuji, karena bentuknya masih berupa pendapat.
Ciri-ciri opini:
  1. Belum terjadi (baru rencana)
  2. Berupa pendapat
  3. Bersifat  subjektif
  4. Keterangannya belum jelas.
Contoh Opini :
Penggunaan Blackbery secara intens ditengarai sebagai salah satu penyebab rusaknya rumah tangga untuk kasus yang parah. (Opini)
Batik buatan Ibu Rukmi sangat bagus dan halus.
Check it out !!!

Selasa, 08 Januari 2013

Merumuskan Gagasan Diskusi

           Dalam diskusi yang baik, setiap peserta diskusi hendaknya bersikap aktif selama diskusi berlangsung. Dengan kata lain, peserta diskusi harus aktif mengemukakan pendapat secara objektif dan mengandung kebenaran.          

1. Merumuskan Gagasan
            Saat hendak mengungkapkan pendapat, usul, tanggapan, atau sekadar menginformasikan sesuatu, baik lisan maupun tertulis, kadang- kadang kita mengalami kesulitan dalam memulai. Sebetulnya banyak hal yang hendak disampaikan, namun ternyata tidak dapat keluar, atau kalau toh keluar susunannya tidak sistematis. Informasi yang hendak disampaikan tidak mudah dipahami. Untuk itu, gagasan yang hendak disampaikan perlu terlebih dahulu dirumuskan. Bagaimana merumuskan gagasan yang hendak disampaikan? Perhatikan uraian berikut. Cara merumuskan gagasan perlu memperhatikan hal sebagai
berikut.
1.      Apa yang hendak disampaikan?
2.      Untuk tujuan apakah kita menyampaikan hal tersebut?
3.      Bagaimana kita menyampaikannya?
4.      Bagaimana pemilihan kata sehingga mempengaruhi struktur kalimat yang hendak kita gunakan?
Perhatikan contoh tanggapan kasus di bawah ini!
Kasus:
Dalam sebuah rapat kita tidak setuju adanya pendapat tentang adanya rencana pembongkaran beberapa bangunan bersejarah yang berada di tengah kota. Kita juga bermaksud memberi solusi atas hal itu.
Perumusan tanggapan yang kurang tepat:
Ah pendapat itu, seperti adanya rencana pembongkaran tidak setuju saya. Sebaiknya rencana tersebut kalau kita masih akan melihat sejarah bangsa kita saya setuju rencana tersebut dibatalkan.
Perumusan tanggapan yang tepat:
Saya kurang sependapat jika alasan penataan kota mengakibatkan hancurnya bangunan bersejarah. Kita akan menjadi bangsa yagn besar jika kita menghargai sejarah bangsa sendiri. Menurut pendapat saya, sebaiknya kebijakan tata kota ditinjau kembali tanpa harus mengorbankan nilai-nilai sejarah yang ada. Atau, dicarikan solusi yang lebih baik tanpa harus merusak nilai-nilai budaya yang ada.

2. Tanggapan dalam Diskusi
            Dalam berdiskusi kita dituntut untuk dapat menanggapi pembicaraan dengan tepat. Oleh karena itu, saat mengikuti diskusi kita harus:
1.      mencatat pokok-pokok pembicaraan;
2.      mencatat hal-hal yang masih kita pertanyakan (hal yang kurang jelas); dan
3.      mencatat masalah-masalah yang akan kita tanggapi dengan sanggahan.
            Dari hasil catatan tersebut kita akan mempunyai bahan untuk menyampaikan dukungan, sanggahan, maupun kritikan kepada pembicara. Untuk menyampaikan suatu sanggahan yang baik hendaknya:
1.      menggunakan alasan/argumen yang logis untuk memperkuat gagasan;
2.      didukung dengan fakta;
3.      menggunakan kalimat efektif; dan
4.      memperhatikan santun berbahasa (tidak menyinggung lawan bicara).
 
3. Rangkuman Diskusi
            Rangkuman dapat disebut juga ringkasan. Rangkuman dapat diartikan sebagai bentuk pendek dari sebuah kegiatan. Rangkuman diskusi berisi ringkasan kegiatan dalam sebuah diskusi. Rangkuman diskusi ditulis dalam bentuk notulen diskusi. Isi notulen diskusi meliputi judul diskusi, pembicara diskusi, moderator, notulis, waktu diskusi, peserta diskusi, acara, dan kesimpulan. Format notulen diskusi adalah sebagai berikut.

 NOTULENDISKUSI

Judul diskusi               : ________________________________________
Pembicara                  : ________________________________________
Moderator                 : ________________________________________
Notulis                       : ________________________________________
Waktu dan tempat      : ________________________________________
Acara                         :
a. Pembukaan             : ________________________________________
(Pembukaan diskusi dilakukan oleh moderator. Isi pembukaan adalah
penjelasan singkat tentang tata cara diskusi yang akan dilaksanakan.)

b. Penyajian                : ________________________________________
(Bagian ini berisi rangkuman isi makalah yang diba-wakan oleh pembicara)

c. Tanya jawab           : ________________________________________
(Bagian ini berisi tanya jawab yang dilakukan antara pembicara dengan
peserta diskusi. Jalannya tanya jawab diatur oleh moderator.)

Kesimpulan                 : ________________________________________
                                                                                                            Notulis
                                                                                               

                                                                                                            (nama)

Langkah-Langkah Mencatat dan Merangkum
Pokok-Pokok Pembicaraan dalam Diskusi

            Dalam kegiatan berdiskusi, informasi yang Anda perlukan terletak pada pokok-pokok pembicaraan. Langkah-langkah untuk mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam diskusi seperti berikut.
1.      Mengikuti diskusi sampai selesai.
2.      Menyimak dengan saksama pembicaraan dalam diskusi.
3.      Mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam diskusi. Pokok-pokok pembicaraan yang harus dicatat sebagai berikut.
a.       Orang yang melakukan pembicaraan dan mengungkapkan pendapat.
b.  Isi pembicaraan meliputi masalah yang dibahas, adanya pertanyaan, pernyataan, dan tanggapan.
c.       Melaporkan pokok-pokok pembicaraan yang telah dicatat secara tertulis atau lisan.
            Anda dapat melaporkan pokok-pokok pembicaraan dalam bentuk rangkuman. Langkah-langkah merangkum pokok-pokok pembicaraan diskusi dalam beberapa kalimat.
1.      Mencatat pokok-pokok pembicaraan diskusi.
2.      Mencermati kembali pokok-pokok pembicaraan diskusi yang telah dicatat.
3.      Mengubah setiap pokok-pokok pembicaraan dalam kalimat.
Merangkaikan kalimat menjadi paragraf yang runtut dan padu. Kalimat-kalimat tersebut disusun sesuai dengan urutan kejadian atau sebab akibat. Kalimat yang digunakan kalimat sederhana.
Check it out !!!