Dalam diskusi yang baik, setiap
peserta diskusi hendaknya bersikap aktif selama diskusi berlangsung. Dengan
kata lain, peserta diskusi harus aktif mengemukakan pendapat secara objektif
dan mengandung kebenaran.
1. Merumuskan Gagasan
Saat hendak mengungkapkan pendapat,
usul, tanggapan, atau sekadar menginformasikan sesuatu, baik lisan maupun
tertulis, kadang- kadang kita mengalami kesulitan dalam memulai. Sebetulnya
banyak hal yang hendak disampaikan, namun ternyata tidak dapat keluar, atau
kalau toh keluar susunannya tidak sistematis. Informasi yang hendak disampaikan
tidak mudah dipahami. Untuk itu, gagasan yang hendak disampaikan perlu terlebih
dahulu dirumuskan. Bagaimana merumuskan gagasan yang hendak disampaikan?
Perhatikan uraian berikut. Cara merumuskan gagasan perlu memperhatikan hal
sebagai
berikut.
1. Apa
yang hendak disampaikan?
2. Untuk
tujuan apakah kita menyampaikan hal tersebut?
3. Bagaimana
kita menyampaikannya?
4. Bagaimana
pemilihan kata sehingga mempengaruhi struktur kalimat yang hendak kita gunakan?
Perhatikan contoh
tanggapan kasus di bawah ini!
Kasus:
Dalam sebuah
rapat kita tidak setuju adanya pendapat tentang adanya rencana pembongkaran beberapa
bangunan bersejarah yang berada di tengah kota. Kita juga bermaksud memberi
solusi atas hal itu.
Perumusan
tanggapan yang kurang tepat:
“Ah
pendapat itu, seperti adanya rencana pembongkaran tidak setuju saya. Sebaiknya
rencana tersebut kalau kita masih akan melihat sejarah bangsa kita saya setuju
rencana tersebut dibatalkan.”
Perumusan tanggapan yang tepat:
“Saya kurang sependapat
jika alasan penataan kota mengakibatkan hancurnya bangunan bersejarah. Kita
akan menjadi bangsa yagn besar jika kita menghargai sejarah bangsa sendiri.
Menurut pendapat saya, sebaiknya kebijakan tata kota ditinjau kembali tanpa
harus mengorbankan nilai-nilai sejarah yang ada. Atau, dicarikan solusi yang
lebih baik tanpa harus merusak nilai-nilai budaya yang ada.”
2. Tanggapan dalam
Diskusi
Dalam berdiskusi kita dituntut untuk
dapat menanggapi pembicaraan dengan tepat. Oleh karena itu, saat mengikuti
diskusi kita harus:
1. mencatat
pokok-pokok pembicaraan;
2. mencatat
hal-hal yang masih kita pertanyakan (hal yang kurang jelas); dan
3. mencatat
masalah-masalah yang akan kita tanggapi dengan sanggahan.
Dari hasil catatan tersebut kita
akan mempunyai bahan untuk menyampaikan dukungan, sanggahan, maupun kritikan
kepada pembicara. Untuk menyampaikan suatu sanggahan yang baik hendaknya:
1. menggunakan
alasan/argumen yang logis untuk memperkuat gagasan;
2. didukung
dengan fakta;
3. menggunakan
kalimat efektif; dan
4. memperhatikan
santun berbahasa (tidak menyinggung lawan bicara).
3. Rangkuman Diskusi
Rangkuman dapat disebut juga
ringkasan. Rangkuman dapat diartikan sebagai bentuk pendek dari sebuah
kegiatan. Rangkuman diskusi berisi ringkasan kegiatan dalam sebuah diskusi.
Rangkuman diskusi ditulis dalam bentuk notulen diskusi. Isi notulen diskusi
meliputi judul diskusi, pembicara diskusi, moderator, notulis, waktu diskusi,
peserta diskusi, acara, dan kesimpulan. Format notulen diskusi adalah sebagai
berikut.
NOTULENDISKUSI
Judul
diskusi :
________________________________________
Pembicara :
________________________________________
Moderator :
________________________________________
Notulis
: ________________________________________
Waktu
dan tempat :
________________________________________
Acara :
a.
Pembukaan :
________________________________________
(Pembukaan
diskusi dilakukan oleh moderator. Isi pembukaan adalah
penjelasan
singkat tentang tata cara diskusi yang akan dilaksanakan.)
b.
Penyajian :
________________________________________
(Bagian
ini berisi rangkuman isi makalah yang diba-wakan oleh pembicara)
c.
Tanya jawab :
________________________________________
(Bagian
ini berisi tanya jawab yang dilakukan antara pembicara dengan
peserta
diskusi. Jalannya tanya jawab diatur oleh moderator.)
Kesimpulan :
________________________________________
Notulis
(nama)
Langkah-Langkah Mencatat dan Merangkum
Pokok-Pokok Pembicaraan dalam Diskusi
Dalam kegiatan berdiskusi, informasi
yang Anda perlukan terletak pada pokok-pokok pembicaraan. Langkah-langkah untuk
mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam diskusi seperti berikut.
1. Mengikuti
diskusi sampai selesai.
2. Menyimak
dengan saksama pembicaraan dalam diskusi.
3. Mencatat
pokok-pokok pembicaraan dalam diskusi. Pokok-pokok pembicaraan yang harus
dicatat sebagai berikut.
a. Orang
yang melakukan pembicaraan dan mengungkapkan pendapat.
b. Isi
pembicaraan meliputi masalah yang dibahas, adanya pertanyaan, pernyataan, dan
tanggapan.
c. Melaporkan
pokok-pokok pembicaraan yang telah dicatat secara tertulis atau lisan.
Anda dapat melaporkan pokok-pokok
pembicaraan dalam bentuk rangkuman. Langkah-langkah merangkum pokok-pokok
pembicaraan diskusi dalam beberapa kalimat.
1. Mencatat
pokok-pokok pembicaraan diskusi.
2. Mencermati
kembali pokok-pokok pembicaraan diskusi yang telah dicatat.
3. Mengubah
setiap pokok-pokok pembicaraan dalam kalimat.
Merangkaikan kalimat menjadi paragraf yang runtut dan
padu. Kalimat-kalimat tersebut disusun sesuai dengan urutan kejadian atau sebab
akibat. Kalimat yang digunakan kalimat sederhana.